BEKASI, iNews.id - Seorang pasien anak berusia 7 tahun didiagnosis mengalami mati batang otak usai operasi amandel. Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Bekasi yang melakukan operasi pun memberikan penjelasan.
Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi, dr Rahma Indah Permatasari mengatakan perkembangan kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan usai operasi amandel.
“Pada perawatan hari ke-4 tim dokter mendiagnosa pasien yang diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan,” ucap Rahma, Sabtu (30/9/2023).
Rahma menjelaskan saat operasi dilakukan, pihaknya telah menjalankan tindakan operasi sesuai prosedur yang ada. Namun kejadian menurunnya kondisi pasien pascaoperasi menurutnya di luar kendali pihak RS.
“Kita setiap melakukan tindakan dan pemeriksaan itu selalu ada prosedur untuk dilakukan edukasi. Jadi edukasi mulai dari konsultasi di poli klinik, pada saat tindakan operasi, sampai selesai operasi sudah sesuai dengan SOP,” ucapnya.
Dia mengatakan saat ini pihak RS terus menjalin komunikasi dengan orang tua pasien. Pihaknya berencana mendatangkan dokter ahli untuk memantau serta menangani pasien A yang kian hari dikabarkan semakin memburuk.
“Untuk koordinasi ke IDI dan stakeholder yang lain, kami berupaya untuk meminta bantuan dokter-dokter ahli ke sini. Untuk sama-sama kita menyelamatkan kondisi pasien,” ucapnya.
Sebelumnya, orang tua korban Albert Francis menceritakan tindakan operasi amandel dilakukan pada 19 September 2023. Namun kondisi anaknya terus menurun hingga Kamis (28/9/2023).
Dia mengatakan, operasi saat itu berlangsung selama satu jam yang ditangani oleh dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Namun, istri Albert saat itu melihat anaknya justru tidak sadarkan diri.
"Tetapi di saat itu anak saya terlihat kesusahan dalam mengambil napas karena terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali seperti orang mendengkur keras," kata Albert.