JAKARTA, iNews.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran jadi perhatian publik. Jenderal lulusan Akademi Kepolisian 1991 ini disorot setelah mengumumkan penembakan mati enam anggota Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI).
Dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12/2020), Fadil menuturkan, aparat Polda Metro Jaya bertindak tegas dan terukur karena Laskar FPI menyerang dengan senjata api dan senjata tajam. Sebelum penembakan, dia mengklaim mobil anggota Polri juga dipepet kendaraan Laskar FPI.
"Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan 6 orang penyerang meninggal dunia dan 4 orang melarikan diri," kata Fadil.
Mantan Kapolda Jatim menjelaskan, para korban merupakan anggota Laskar Khusus FPI. Laskar ini disebutnya sebagai orang-orang yang selama ini bertugas menghalang-halangi penyidikan.
Fadil mendapat berkah sebagai Kapolda Metro Jaya setelah Irjen Pol Nana Sudjana dicopot. Nana dilengserkan gara-gara kasus kerumunan massa di acara Habib Rizieq, Petamburan.
Melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/KEP/2020 tanggal 16 November 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan di Lingkungan Polri, Fadil menjadi Metro 1. Telegram diteken Asisten SDM Polri atas nama Kapolri, Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan.
Banyak pihak yang menyebut penunjukan Fadil lantaran dia pernah menghadapi Habib Rizieq.