JAKARTA, iNews.id - Pada Juni 2021 lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Jakarta diprediksi akan tenggelam dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Prediksi ini disebabkan adanya perubahan iklim dunia.
Dari perubahan iklim tersebut, Joe Biden menyebut sangat wajar Pemerintah Indonesia akan memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Pulau Kalimantan karena kenaikan air laut.
"Apa jadinya di Indonesia kalau proyeksinya tepat, 10 tahun ke depan mungkin ibu kota harus pindah karena akan berada di bawah air," ucap Biden saat itu.
Bukan tanpa sebab, perubahan iklim terjadi karena adanya kenaikan suhu bumi hingga menyebabkan pencairan es di kutub utara.
Dari pernyataan Biden tersebut, kenaikan permukaan air laut memang menjadi bayangan menakutkan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir Jakarta.
Salah satu warga yang tinggal di sekitar pesisir Jakarta, Armayanti (38), mengatakan isu tentang Jakarta akan tenggelam merupakan cerita lama, bahkan sudah berdengung sejak puluhan tahun.
"Itu mah sudah dari zaman kapan isu kayak gitu. Kalau saya atau warga lainnya di sini sudah lama tinggal, sudah 30 tahunan. Khawatir sih khawatir tapi kita semua biasa saja," kata Armayanti saat ditemui, Selasa (31/5/2022).
Menurut warga Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara itu, adanya peningkatan air laut yang biasa dialami warga seperti banjir rob merupakan hal yang biasa dirasakan.
"Dari dulu sih warga di sini soal banjir rob ya kita sih sering kena. Tapi itu sudah berapa tahun yang lalu, terus semenjak tahun 2013 atau 2014 memang sudah nggak terkena karena ada peninggian tanggul," ucapnya.
Akan tetapi, peninggian tanggul tersebut bukan jadi jaminan warga tidak terkena lagi banjir air laut. Menurut Armayanti pada tahun 2021 lalu, wilayahnya sempat terkena banjir rob lagi meski sudah ada tanggul.
"Tahun lalu sih sempat kena, cuma karena diprediksi mau ada pasang air akhirnya yang di ujung sana tanggulnya jebol. Sudah sempat sih ditalangin pakai karung tapi namanya airnya lebih batas, akhirnya kena juga semuanya di sini," kata Armayanti.