"Kami ingatkan, selama manuver manyalip, memepet dan upaya memecah konvoi rombongan tersebut, aparat berpakaian preman tidak ada dan tidak pernah menunjukkan identitas dan perilaku sebagai aparat hukum. Petugas berpakaian preman lebih mencerminkan perilaku premanisme yang berbahaya dan mengancam keselamatan rombongan keluarga, apalagi ada bayi dan balita di dalam kendaraan rombongan," tulis keterangan pers FPI yang ditandatangani Ketua Umum KH Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Munarman, Senin (7/12/2020).
Menurutnya, semenjak keluar dari perumahan The Nature Mutiara Sentul, rombongan memang sudah diikuti Avanza hitam berpelat nomor B 1739 PWQ dan Avanza silver B .... KJD, serta beberapa mobil lainnya.
"Keterangan para saksi dari tim pengamanan dan keluarga, mobil mereka sudah stand by selama dua hari di dekat perumahan. Di dalamnya ada beberapa orang yang menggunakan masker," katanya.