"Draf tatib hanya tinggal disahkan di Rapimgab. Lalu bentuk panitia pemilihan dan melaksanakan rapat paripurna," katanya.
Anggota Pansus Wagub ini membantah anggapan Partai Gerindra dituduh sengaja mengulur-ngulur proses pengisian kursi DKI-2. Dia menyebut persoalan kekosongan pendamping Gubernur Anies Baswedan bisa cepat selesai bila PKS selalu aktif.
"Enggak benar itu jika Gerindra menghalangi proses pemilihan," kata Syarif.
Seperti diketahui, tercatat sebanyak tiga kali rapat pembahasan draf tatib pemilihan Wagub DKI Jakarta tertunda. Draf tatib sendiri sudah selesai disusun pada Selasa 9 Juli. Rapat paripurna pengesahan tatib pemilihan wagub DKI Jakarta yang direncanakan berlangsung pada Senin, 22 Juli juga dibatalkan.
Padahal posisi orang nomor 2 di Jakarta itu sudah kosong sejak 10 Agustus 2018, usai ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Prabowo Subianto.