“Kalau stok, kita sekarang gak stok banyak-banyak karena dengan harga kenaikan ini butuh penambahan modal jadi kita kurangi stok,” kata Rudi, karyawan agen beras lainnya.
Meskipun jumlah pembeli tidak berkurang secara signifikan, daya beli masyarakat menurun drastis akibat kenaikan harga beras ini.
“Kalau secara orang gak berkurang, tapi daya beli berkurang,” tutur Rudi.
Baik Yudi maupun Rudi mengaku tidak mengetahui pasti penyebab dari kenaikan harga beras ini. Terlebih, kenaikan ini terjadi menjelang bulan suci Ramadhan, di mana harga kebutuhan pokok biasanya naik.
“Kita gak tau nih nanti bulan puasa harga masih segini atau turun atau lebih mahal lagi kita gak tahu,” kata Rudi.
Para pedagang berharap pemerintah dapat mencari solusi untuk mengatasi kenaikan harga beras ini. Pasalnya, harga beras yang naik biasanya sulit untuk kembali turun ke harga semula.