Diana menjelaskan, salah satu warga setempat yang datang membenarkan mayat itu merupakan ayahnya berdasarkan ciri-ciri pakaian. Sang kakek memiliki riwayat penyakit sejak dua tahun terakhir yang mengganggu jiwanya.
"Sebelum menghilang pada hari Minggu 30 Juni 2024, hari Jumat sebelumnya 28 juni 2024 sudah diajak ke rumah sakit untuk kontrol tapi tidak mau," ungkapnya.
Selanjutnya, jasad JJ dievakuasi ke RS Bhayangkara. Pihak keluarga membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut siapa pun atas kejadian ini.
"Membawa jenazah ke RS Bhayangkara," tutur Diana.