Kepada polisi, papar dia, sang ibu menceritakan saat-saat sebelum peristiwa terjadi, yang mana keluarganya masih bahagia. Anaknya juga bermain petak umpet dengan sang ibu dan sang ayah dengan diselingi canda-tawa.
"Main petak umpet, dia mencari bapaknya tetapi ketemu ibunya, dia (pelaku) itu tertawa bahagia, maka itu mamanya tidak menyangka kira-kira beberapa jam (kemudian) kejadian," bebernya.
Dia menerangkan, usai bermain dengan keluarga, sang anak berpamitan untuk tidur terlebih dahulu. Lantas pada malam harinya, peristiwa dugaan kasus pembunuhan itu pun terjadi.
Sementara itu, AP mengaku pernah membawa anaknya ke psikolog. Alasannya untuk mengetahui mengapa sampai si anak kerap tertidur di kelas.
"Menanyakan kenapa suka tidur di kelas, karena susah tidur (di malam hari) kata dia (pelaku). Kalau jawaban dari anak yang berkonflik dengan hukum itu dia susah tidur," katanya.