"Konsep kami itu kan DKI, Desentralisasi, Kolaborasi, dan Inovasi. Saya butuh kolaborasi dari berbagai pihak termasuk civil society untuk merealisasikan ide-ide saya dalam mengurangi polusi," ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) ini lantas memaparkan 12 langkah atau kebijakan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta.
Pertama, membereskan tata ruang dengan menghadirkan zona live, work and play. "Kami ingin menghadirkan budaya baru, bagaimana warga tetap produktif namun minim mobilitas. Pola pikirnya harus baru, untuk produktif tidak lagi harus banyak mobilitas. Makanya, saya ingin memperbanyak zona perkantoran di banyak tempat di Jakarta," ujar dia.
Kedua, menata transportasi atau memperluas transportasi publik. Ke depan, operasional TransJakarta akan diperluas sampai daerah aglomerasi seperti Bogor, Bekasi dan Tangerang. Sebab, data menyebutkan ada sekitar 2 juta warga yang lalu lalang di Jakarta untuk mencari nafkah.
Ketiga, membuat kebijakan terkait kendaraan listrik. Keempat, melakukan penataan waktu bekerja dengan menghadirkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home policy).
Kelima, menegakkan kebijakan tentang uji emisi. Keenam, mengusung tata hijau dengan memperbanyak aktivitas penanaman pohon.