Setelah itu Wapres beserta rombongan kembali ke stasiun bundaran HI dan kembali kekantornya untuk melanjutkan akitivitas berikutnya.
JK mengatakan, transportasi masal yang digunakan untuk publik harus disubsidi untuk menekan biayanya operasional sehingga bisa murah. Kalau tidak, tarif menjadi mahal.
“Ya tidak ada suatu angkutan umum di dunia ini yang tidak disubsidi. Kecuali taksi, tapi mahal kan. Angkutan umum masal semuanya itu umumnya disubsidi,” kata JK, Rabu (20/2/2019).
Wapres menuturkan, keuntungan bagi pemerintah dari operasional MRT baru akan dirasakan dalam jangka panjang. Dia pun menjelaskan orientasi perbedaan antara bisnis dan ekonomi.
Menurutnya, bisnis mikro apabila hanya dilihat dari proyeknya saja sudah pasti rugi karena itulah harus disubsidi. Namun apabila dilihat dari kepentingan yang lebih besar lagi maka biaya yang timbul dari kemacetan akan terkurangi.
“Kalau bisnis mikro hanya dilihat dari proyek itu pasti rugi, untuk itu harus disubsidi. Tapi secara ekonomi bangsa, hilang kemacetan saja ongkosnya berapa? Ada yang menghitung Rp100 triliun ongkosnya kemacetan di Jakarta. Nah, artinya cukup lima tahun beroperasi tanpa macet sudah kembali,” ujarnya