Selain elektronik, Heri juga menceritakan tentang bagaimana mengamankan sepeda motor. Menurutnya, warga sekitar sudah mempunyai jurus ampuh untuk mengamankan sepeda motor agar terbebas dari genangan air yang membahayakan mesin kendaraan mereka.
"Setiap ada hujan dengan intensitas tinggi saya sebagai anak lelaki dari keluarga saya itu bertanggung jawab atas kendaraan bermotor, di mana saya harus melakukan evakuasi terhadap motor saya ke daerah yang lebih tinggi," ujarnya.
Di rumahnya terdapat tiga sepeda motor yang masing-masing digunakan oleh Heri sendiri, bapaknya, dan kakak perempuannya. Hal itu dia lakukan seorang diri di tengah guyuran hujan.
"Sekitar 5-10 menit (hujan melanda) saya sudah melakukan evakuasi karena masih banyak yang harus saya persiapkan," tutur Heri.
Selain mengevakuasi motor, Heri juga akan disibukkan dengan aktivitas lain terkait menghadapi hujan. Menurutnya, dia harus memasang tanggul, mengamankan barang elektronik, hingga melakukan pengeleman di sejumlah titik atap yang bocor.
Heri menjelaskan, selama 24 tahun tinggal di sana, banjir paling parah yang dia alami ketika hujan melanda pada peringatan tahun baru 2019. Saat itu, beberapa barang elektronik sampai diungsikan ke lantai dua dan yang tidak memungkinkan untuk dinaikkan ke lantai dua diamankan dengan meletakkan di atas lemari atau tempat tidur.
"Di luar se-perut (orang dewasa), di dalam mencapai dengkul (orang dewasa)," tuturnya.