JAKARTA, iNews.id - Kasus dugaan pelecehan yang dialami jurnalis QHS di KRL lintas Bogor-Jakarta Kota berujung damai. Polisi tidak menemukan konstruksi hukum yang dapat dijadikan dasar untuk penuntutan pidana terhadap pelaku, seorang pria lanjut usia berinisial IG (51).
Pimpinan Redaksi tempat QHS bekerja, Jimmy Radjah menjelaskan telah berdiskusi dengan tim dari Polres Jakarta Selatan dan pakar hukum, tapi tidak menemukan dasar hukum untuk melanjutkan kasus ini ke ranah pidana.
“Kami diundang ke sini untuk mengobrol di ruangan Kasat Reskrim. Dalam obrolan tadi bersama teman-teman dari PPA (Polres Jaksel), konstruksi pasalnya memang tidak memungkinkan untuk ditindaklanjuti, yang mana kami apresiasi penjelasannya,” ujar Jimmy, Jumat (19/7/2024).
Jimmy menambahkan meskipun tidak ada dasar hukum untuk menuntut pidana, mereka masih memiliki opsi untuk menggugat secara perdata.
Namun, setelah mempertimbangkan situasi, pihaknya memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.