BOGOR, iNews.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjenguk siswa yang diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/5/2025). Dia prihatin akan kasus ini.
"Saya turut prihatin dengan penerima manfaat yang mengalami musibah karena target kami kan memang nol kejadian. Karena setiap ada gangguan pencernaan ada penerima manfaat yang merasa kesakitan, ada orang tua yang khawatir kemudian ada kepercayaan publik yang terganggu karena kejadian seperti ini," kata Dadan di RSUD Kota Bogor, Sabtu (10/5/2025).
Dia berterima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan instansi lain yang telah bergerak cepat menangani kasus ini. Dia menyebut kasus ini terkategori slow accident.
"Ini memang untuk yang pertama kali dialami karena yang lain biasanya terjadi pada hari H kemudian bisa diatasi langsung. Kemudian besoknya sehat kembali dan di Cianjur hitungannya dua hari sudah tidak ada lagi. Di Bogor ini memang slow accident, jadi pada hari Selasa itu kita baru tahu hari Rabu pagi ada laporan. Saya pikir baru selesai tapi kemudian laporannya justru terjadi kembali di hari Kamis," ungkapnya.
Dia menuturkan, salah satu menu yang disantap oleh korban yakni telur. Namun, para siswa tidak menemukan kejanggalan pada telur itu.
Oleh karena itu, kata dia, penyebab pasti para siswa diduga keracunan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
"Tadi sudah saya tanya siswa rasanya biasa saja dan waktu saya tanya apakah telur ceplok itu dimasak dengan matang atau tidak ternyata matang. Jadi tentu hal-hal yang terjadi dan hal lainnya terkait dengan apa penyebabnya nanti menunggu hasil lab," kata Dadan.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan hasil uji laboratorium terkait dugaan keracunan para siswa keluar besok.