Teguh berharap pemerintah tidak kembali memperpanjang PPKM karena sebagian besar warga Puncak hidup dari wisatawan. Para pedagang pun akan siap mematuhi protokol kesehatan apabila wisatawan berkunjung ke lapak dagangan mereka.
"Kami bukan 10 orang, tapi anggota sampai ribuan orang. Kalau PPkM terus diperpanjang, mereka tidak bisa makan, tidak bisa menafkahi anak istri. Kuncinya adalah kunjungan wisatawan," harap Teguh.
Sementara itu, salah satu pedagang nasi uduk Hamid (51) mengakui omzet penjualannya merosot dratis selama pandemi covid-19 terutama saat PPKM.
"Anjlok. Buat makan aja susah. Paling besar pendapatan saya itu dalam satu hari cuma Rp100.000. Belum buat belanja bahan belum buat makan sehari-hari. Pokoknya serba sulit," ucap Hamid.
Pria yang sudah berjualan belasan tahun di kawasan Puncak Bogor ini pun tidak ingin terlalu banyak berharap kepada bantuan dari pemerintah. Karena, yang lebih diharapkan pendapatannya kembali normal seperti sediakala dengan kembalinya wisatawan.
"Kalau bansos dari pemerintah paling hanya cukup buat satu minggu. Terus nanti sisanya kami bagaimana. Yang saya ingin pemerintah ikut memikirkan nasib kami sebagai rakyat," tuturnya.