"Bongsang-bongsang ini kita beli langsung ke perajin bukan dari pedagang. Jadi, ada pemasukan juga ke perajin di tengah pandemi Covid-19 ini," ucapnya.
Meskipun dihitung dari nominal harga penggunaan bongsang jauh lebih mahal dibandingkan penggunaan kantong plastik, kata dia pemerintah Kota Jaksel mengedepankan aspek ramah lingkungan sehingga harga tidak menjadi soal.
"Sesuai dengan instruksi gubernur dan wali kota, menggunakan wadah yang ramah lingkungan. Kalau bicara mahal murah, seandainya mahal sedikit. Kita ngasih keuntungan untuk para perajin agar menggeliat kembali di situasi seperti ini," katanya.