"Selanjutnya motor pelaku terjatuh di dekat jembatan Jalan Semangka II, yang kemudian pelaku SM bangkit dan langsung menembakkan senpinya sebanyak dua kali ke arah jalan tersebut," tutur dia.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Ronny melanjutkan saat senpi ditembakkan, PJ sedang berdiri mengambil botol bekas di depan warung kelontong.
Korban tiba-tiba merasa ada benda asing kecil yang menembus paha kirinya dan terasa panas serta perih. Dia langsung terjatuh lemas dengan paha kirinya mengeluarkan banyak darah.
"Warga pada kumpul usai dengar tembakan dan melihat korban terluka. Pelaku masih tembakin senjata apinya lagi ke udara supaya warga enggak ada yang nangkap dan berhasil kabur," tutur dia.
Ronny melanjutkan pelaku kabur ke arah kali Banjir Kanal Barat atau dekat Rusunawa KS Tubun untuk membuang senpi. Mendapat kabar itu, Ronny langsung terjun ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memerika saksi.
"Keesokan harinya Jumat malam, pelaku berhasil kami tangkap di sekitar Palmerah, Jakarta Barat," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku membeli senpi itu dari seorang pria berinisial W dan sudah meninggal sekitar enam bulan lalu.
"Kami cari barang bukti di kali BKB dengan melibatkan Den Gegana PMJ yaitu Team Sekoci, Team Detektor dan Team Penyelam. Tapi usaha pencarian BB senpi yang dibuang pelaku sampai saat ini belum ditemukan," imbuhnya.
Polisi hanya bisa menyita barang bukti satu selongsong peluru diduga kaliber 9 mm, dua pecahan diduga proyektil peluru, satu sepeda Motor Honda Beat Street abu-abu yang digunakan pelaku serta baju dan celana yang saat itu digunakan oleh SM.