Dia mengatakan, sebelumnya program ORI memang menyasar di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara terlebih dahulu. Sebab, dua tempat tersebut memiliki jumlah penduduk yang banyak dan diketahui persebaran difteri terbanyak dari dua daerah itu.
“Kalau kemarin kita hanya fokus mulai di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, nanti kita menyeluruh,” terang Anies.
Program ORI ini merupakan kerja sama lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Di antaranya, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Biro Tata Pemerintahan, Biro Kesejahteraan Sosial, lima walikota dan satu bupati di Jakarta, tokoh lintas agama, tim Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kader Kesehatan, Ketua RT RW, dan Kader kesehatan di tingkat kelurahan.
“Pelaksanaan ORI ini membutuhkan peran aktif masyarakat untuk memberikan perlindungan dan memutus rantai penularan dari penyakit difteri,” terangnya.
Wabah difteri merupakan penyakit infeksi yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Warga yang terserang difteri biasanya akan mengalami demam, batuk, sakit ketika menelan, pembengkakan pada leher, dan sulit bernafas.
“Berbagai asosiasi profesional menyampaikan kita harus meng-cover lebih dari sekedar anak-anak, tetapi juga orang dewasa di Jakarta,” ucap Anies.