Dia menerangkan, muncikari mematok tarif sebesar Rp250.000 hingga Rp1,5 juta untuk pelayanan korban, hanya saja korban cuma dibayar Rp50.000 per satu kali melayani pria hidung belang.
"Tarifnya kalau dari para tamu yang membayar kepada muncikari ini berkisaran Rp250.000 sampai Rp1,5 juta. Sedangkan korban hanya dibayar Rp3,5 juta per 70 tamu. Jadi kita bisa hitung ya, sekitar Rp50.000 untuk sekali dia melayani tamu," ucapnya.
Nunu menuturkan, dari keempat pelaku itu, dua orang berperan sebagai admin, dua orang lainnya berperan sebagai pengantar hingga pengawal.
Korban pun dijual pada pria hidung belang melalui aplikasi Michat, lantas ditempatkan di suatu kamar hotel yang telah dipesankan para pelaku untuk pelanggannya itu.
"Korban mau karena faktor ekonomi, orang tuanya tak tahu soal pekerjaan anaknya. Para tersangka dijerat Pasal 2 dan atau Pasal 12 UU RI Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," kata dia.