Dia juga menegaskan pentingnya peran santri sebagai penjaga moral bangsa sekaligus motor penggerak peradaban dunia.
“Hari Santri lahir dari napas perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ucapnya.
Pada peringatan bertema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” ini, Pramono menekankan, peringatan Hari Santri tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga momentum meneguhkan kembali jati diri santri sebagai agen perdamaian, pelopor kemajuan, dan benteng moral bangsa.
“Santri memiliki enam kekuatan utama, yaitu iman, ilmu, amal, akhlak, persatuan, dan perjuangan. Enam hal ini harus terus dijaga sebagai landasan dalam mengawal kemajuan bangsa dan Kota Jakarta,” ujar Politisi PDIP tersebut.