Menurut dia, selain jalan rusak, dampak dari truk bermuatan pasir dan batu adalah kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Banyak korban kecelakaan melibatkan truk hingga terlindas.
“Selain itu, polusi jelas kalau musim kemarau, banyak sekali warga terkena penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Kalau musim hujan banyak yang jatuh karena licin,” ujarnya.
Warga yang kesal juga melempari truk dengan batu. Beruntung petugas gabungan TNI dan Polri sigap mengamankan. Warga mengancam akan terus memblokade jalan jika Pemda tidak memenuhi janji memperbaiki jalan.
“Kita ingin pengusaha tambang itu memiliki jalur sendiri, tidak lewat jalan negara,” ucap Ahmad.
Kapolsek Rumpin Polres Bogor Kompol Hariyanto mengatakan, aksi protes tersebut merupakan buntut dari kekesalan warga karena kecelakaan yang melibatkan truk pengangkut pasir beberapa hari lalu. Sehingga mematik reaksi warga sejak pagi berkumpul ke kantor kecamatan. Lalu bergerak ke jalan-jalan yang dilalui truk untuk memblokir.
“Langkah-langkah saya sudah menegosiasi untuk tidak anarkis dan meminta truk untuk arah balik ke tambang. Tetapi ini bukan kewenangan kami, ini Dinas Perhubungan,” kata Hariyanto.