JAKARTA, iNews.id - Polsek Metro Menteng menggelar rekonstruksi kasus tawuran yang berujung maut di wilayah Wahid Hayim, Jakarta Pusat. Penyidik menghadirkan keenam pelaku dalam rekonstruksi yakni TG (19), HS (18), AR (14), DA (17), RRN (16), dan MB (15).
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Kompol Gozali Luhulima mengatakan, satu orang meninggal (akibat tawuran), pelaku berinisial TG (19). Korban meninggal karena bacokan di bagian leher.
Dalam rekonstruksi yang dilakukan di Polsek Metro Menteng, ada puluhan adegan yang dipraktikan para pelaku. "28 adegan yang sudah dilaksanakan berjalan dengan aman dan lancar," katanya di Jakarta, Kamis 24 September 2020.
Gozali memaparkan, rangkaian peristiwa berawal dari chating antara kedua geng. Lalu, menyulut para pemuda itu untuk melakukan aksi kekerasan menggunakan senjata tajam.
"Kemudian ada kelompok pemuda di Kali Pasir yang melihat di Instagram di live. Mereka pun ikut melakukan aksi penyerangan," ucapnya.
Dari rekonstruksi terungkap pemicu bentrokan antarpemuda itu karena adanya undangan untuk tawuran di media sosial. "Tersangka yang di bawah umur ada yang 15 tahun ada yang 16 tahun. Mereka berkomunikasi di IG ajak tawuran setelah itu sudah terjadi," ujar Gozali.
Dia mengungkapkan, tawuran tersebut sudah beberapa kali berlangsung. "Memang tapi tawurannya itu sebentar langsung bubar karena memang tawurannya ini sebelum subuh," katanya.
Gozali mengaskan, penyidik akan mempercepat pemberkasasan agar kasus tersebut segera disidangkan. Dia pun berpesan kepada masyarakat atau orang tua agar mengawasi pergerakan anak di media sosial lantaran dapat memicu tindak pidana.