Nantinya, pihaknya akan membeberkan secara lebih rinci terkait kajian yang telah dilakukan sebelumnya. Karena, sekarang masih berupa data-data ilmiah.
"Belum bisa kita publish hasilnya karena memang masih data sekunder katakanlah. Nanti kita kemas dulu, kita narasikan supaya publik tidak bingung. Karena data-data ilmiah kan bingung nanti bacanya jadi harus dengan data populer. Kita lakukan identifikasi dulu supaya peta berapa jumlah koleksi dan lain-lain. Pengaruhnya keliatan nanti kalau ada data yang akurat. Empiris lah," jelas Hendro.
Ditambahkannya, konsep pengembangan wisata malam GLOW itu tidak merusak atau menambahkan bangunan di Kebun Raya Bogor. Tetapi, dengan adanya aspirasi terkait pengembangan tersebut pihaknya akan tetap menampung dan melakukan kajian lebih dalam sesuai arahan Wali Kota Bogor.
"Secara proposal menarik, edukasi, supaya anak-anak lebih tau. Secara wisata juga bisa lebih banyak dateng menjadikan Kebun Raya lebih ramai. Tapi ketika ketika melihat ada aspirasi, kita kaji. Sebenarnya kalau dilihat ke sana, gelap-gelap saja. Lampu-lampu kayak gitu, hanya memanfaatkan area kosong enggak menambah fisik baru bangunan," ungkapnya.