"Tujuannya agar mencegah tidak terjadi penyebaran dalam skala besar," katanya.
Dalam rangka penerapan aturan itu Andri beserta jajaran melakukan pengecekan ke lokasi pabrik untuk memastikan pihak perusahaan telah patuh pada aturan tersebut.
Andri menambahkan penerapan budaya hidup bersih pada perusahaan berskala internasional pun bukan jaminan bebas dari Covid-19.
"Ini pelajaran bagi kita, bahwa di perusahaan yang higienisnya terjaga, ternyata bisa kena juga. Padahal potensi penyeberangan virus sangat kecil dan ternyata bisa dialami oleh perusahaan," katanya.
Andri berpesan agar seluruh perusahaan konsisten menjalankan protokol kesehatan, termasuk melakukan pembatasan kerja karyawan.
"Waktu kerjanya dan pembatasan sarana operasional juga sangat penting diperhatikan," katanya.
Mewakili perusahaan, Mawardi mengatakan karyawan yang terjangkit Covid-19 saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit swasta di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Rencananya aktivitas produksi pabrik ditutup sampai dengan 14 Mei 2020.
"Jumlah karyawan ada 2.300 orang. Mereka tetap diberikan upah seperti biasanya, tidak ada pemotongan upah walau mereka dirumahkan," kata Mawardi.