JAKARTA,iNews.id – Becak memiliki sejarah panjang di Ibu Kota. Moda transportasi roda tiga itu sempat mengalami masa kejayaan pada zamannya. Sebelum maraknya angkutan umum berbasis mesin, becak menjadi salah satu moda transportasi pilihan masyarakat.
Populasi becak mulai surut sejak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Daerah (perda) Nomor 4 Tahun 1972. Becak yang sebelumnya diperkirakan hingga 150.000 unit terus menyusut sampai 30.000 unit.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, hingga kini masih ada 1.000 lebih becak beroperasi di Jakarta. Anies ingin keberadaan becak diatur untuk mendukung pariwisata Ibu Kota dan dihidupkan kembali untuk melayani warga di perkampungan. Seperti mengantar warga ke pasar dan mengantar anak sekolah.
“Saya sampaikan kenyataannya saja. Kenyataannya ada lebih dari 1.000 becak selama ini masih ada di Jakarta, itu kenyataan. Terus yang kedua mereka beroperasi di lingkungan perkampungan, itu kenyataan. Yang mau kita atur adalah mereka yang beroperasi di lingkungan,” kata Anies di Balai Kota Jakarta pada Jumat 19 Januari 2018.
Kawasan pasar Gembrong Lama di Jakarta Pusat menjadi salah satu lokasi, dimana transportasi becak masih beroperasi di Ibu Kota. Sejak pagi, banyak masyarakat yang mengakses moda transportasi tradisional itu, khususnya mereka yang berbelanja di pasar Gembrong Lama.