Sejarah Nama Pulo Gebang Jaktim, dari Pohon yang Berbuah Sekali Seumur Hidup

Rizal Bomantama
Sejarah Pulo Gebang di Jaktim dikenal masyarakat karena keberadaan Terminal Pulo Gebang. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Sejarah nama Pulo Gebang di Jakarta Timur (Jaktim) menarik untuk disimak. Apalagi keberadaan Terminal Terpadu Pulo Gebang yang modern dan bak bandara membuat wilayah ini semakin akrab di telinga masyarakat Jakarta, meski letaknya di pinggiran dan berbatasan langsung dengan Bekasi, Jawa Barat.

Seperti diketahui, Pulo Gebang merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Cakung, Jaktim. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Ujung Menteng (Cakung) di utara, Kelurahan Penggilingan (Cakung) di barat, Kelurahan Kranji (Bekasi) di timur, dan Kelurahan Pondok Kopi (Duren Sawit) di selatan.

Wilayah ini juga terkenal dengan wilayah Banjir Kanal Timur atau BKT yang biasa digunakan warga untuk bersantai dan berkumpul. Pulo Gebang juga dilewati Kali Cakung.

Dalam buku "212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe" karya Zaenuddin HM, nama Pulo Gebang berasal dari dua kata yaitu Pulo dan Gebang. Pulo berarti daratan, sedangkan Gebang merupakan nama tanaman.

Gebang merupakan jenis pohon palem yang besar dengan nama latin Corypha utan. Pohon ini dapat tumbuh hingga 15-20 meter.

Pohon Gebang. (Foto: Istimewa)

Daun-daunnya besar berbentuk kipas, bulat menjari dengan diameter 2-3,5 meter. Uniknya pohon ini hanya berbunga dan berbuah sekali seumur hidup di akhir hidupnya.

Kumpulan bunga akan muncul di ujung batang setelah semua daun mati dengan ratusan ribu kuntum bunga kuning kehijauan yang berbau harum. Buahnya berbentuk bola bertangkai pendek, hijau, dan diameternya 2-3 meter.

Di berbagai daerah Indonesia, Gebang dikenal juga dengan nama gabang, gawang, ucuk, lontar utan, pocok, ibus, silar, kuala, dan masih banyak lagi. Pohon Gebang memiliki manfaat dari setiap bagian pohonnya.

Daun Gebang dapat dimanfaatkan untuk berbagai olahan mulai dari anyaman yang bagus dan dibuat menjadi topi, tikar, kantong, karung, tali, jala, dan pakaian tradisional. Di berbagai kota di Indonesia, Gebang telah dijadikan sebagai salah satu bahan baku untuk membuat kerajinan tangan.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Megapolitan
4 hari lalu

Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim, 65 Personel Damkar Diterjunkan

Megapolitan
5 hari lalu

Banjir Jakarta Berangsur Surut, Tersisa 9 RT yang Masih Terendam

Internasional
9 hari lalu

Puncak Gunung Fuji Diselimuti Salju, 2 Pekan Lebih Cepat dari Tahun Lalu

Megapolitan
11 hari lalu

Pria yang Bakar Istri di Jatinegara Jaktim Ditangkap, Ngaku lagi Pusing

Sains
11 hari lalu

Berkenalan dengan Culiseta annulata, Nyamuk Pertama yang Ditemukan di Islandia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal