Terdapat banyak versi mengenai asal mula penamaan ‘Tanjung Priok’. Namun pada dasarnya, nama pelabuhan ini terdiri dari dua kata, yakni ‘tanjung’ dan ‘priok’.
Tanjung sendiri berarti sebuah daratan yang menjorok ke laut. Sementara itu, priok atau periuk adalah panci yang terbuat dari tanah liat.
Banyak yang percaya bahwa nama ‘Tanjung Priok’ dipilih karena periuk saat itu menjadi komoditas perdagangan di pelabuhan tersebut.
Namun versi lain mengatakan bahwa penamaan itu berkaitan dengan kisah Mbah Priok yang terdampar di pesisir Jakarta pada 1756 karena mendapat serangan dari Belanda saat berlayar dari Palembang ke Batavia guna menyebarkan agama Islam di Jawa.
Saat terdampar, pendakwah yang memiliki nama asli Habib Ali Al-Haddad tersebut hanya memegang sebuah periuk. Sejak saat itu, ia dinamai ‘Mbah Priok’ yang akhirnya dipercaya menjadi cikal bakal nama pelabuhan Tanjung Priok.