“Mereka harus mengemis, mengamen, bekerja, atau mencuri untuk bertahan hidup. Banyak anak jalanan yang tidak dapat menerima pendidikan yang layak karena keadaan ekonomi yang buruk. Bahkan, mereka sering menjadi korban pelecehan dan eksploitasi. Hingga yang tertindas terlindas. Itulah yang saya pikirkan ketika membuat konsep poster ini,” kata Nila.
Anak jalanan, kata Nila, memerlukan perhatian bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari semua pihak. Mereka membutuhkan simpati dan berhak mendapatkannya tetapi banyak orang yang masih tidak peduli dan mengabaikan mereka.
IHSAF dilaksanakan dari 5-16 Agustus 2020 di Tokyo, Jepang diikuti oleh 18 negara untuk kategori poster dan lukisan. Selain kategori tersebut, terdapat kategori seni dan budaya Jepang.
Nila yang terpilih untuk mewakili Indonesia pada ajang IHSAF tahun ini adalah peraih medali emas pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2019 yang diselenggarakan Kemendikbud.
Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud Asep Sukmayadi menyampaikan, Indonesia merasa terhormat dapat mengikuti ajang festival internasional.
“Selain di bidang sains, kita harus mengembangkan bidang lainnya seperti seni budaya dan olahraga sesuai dengan prinsip olah pikir, olah rasa, olah hati dan olahraga,” kata Asep di Jakarta, pada Rabu (5/8).
Kegiatan IHSAF, lanjut Asep, harus dipandang bukan hanya sebagai kesempatan berharga untuk memperkuat hubungan persahabatan, memperluas jaringan, melainkan juga untuk memajukan kerja sama global dalam pembangunan pendidikan, seni dan budaya dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.