Hasil survei LKSP juga menunjukkan 41 persen responden memilih kandidat cawagub DKI karena faktor integritas. Sedangkan berdasarkan pada faktor kemampuan memimpin berkisar 38 persen.
"Kemudian kecocokan dengan Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) 14 persen, lalu kedekatan warga 7 persen. Di poin itu ya semuanya Nurmansjah unggul," katanya.
Hafidzh mengatakan, mayoritas warga DKI Jakarta yakni 68 persen memiliki kekhawatiran adanya politik transaksional. Kekhwatiran itu muncul ketika proses penetapan cawagub DKI ditentukan di DPRD DKI Jakarta melalui voting tertutup.
"Kita punya trauma masa lalu di orde baru, tentang pemilihan kepala daerah di DPRD. Jadi saya itu ya, saya pikir keresahan warga," ujarnya.
Sedangkan sebanyak 90 persen, Hafidzh menuturkan, warga menginginkan pemilihan cawagub DKI Jakarta dilakukan uji kelayakan dan kepatutan terbuka serta disiarkan langsung di televisi-televisi. Dia mengaku, usulan itu sekaligus menepis anggapan adanya politik transaksional serta meningkatkan pengetahuan masyarakat.