Dampak dari disetujuinya revisi perda ini, harga kendaraan baru yang dibeli oleh tangan pertama akan naik.
”Kenaikan tarif BBNKB hanya dikenakan pada penyerahan kendaraan pertama (baru) dari sebelumnya 10 persen menjadi 12,5 persen,” kata Anies.
Untuk diketahui, BBNKB merupakan pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.
Pada Perda 9/2010 (sebelum revisi) disebutkan bahwa Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan masing–masing sebagai berikut: penyerahan pertama sebesar 10 persen; penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1 persen.
Badan Pajak dan Retribusi Daerah Jakarta sebelumnya memperkirakan 600.000 unit kendaraan bermotor roda dua dan roda empat baru melintas di DKI tiap bulan. Angka ini berpotensi menyumbang PAD sekitar Rp100 miliar per bulan atau Rp1,2 triliun per tahun dengan kenaikan BBNKB 2,5 persen.