"Situasi pandemi (khususnya fase 3) yang baru saja kita hadapi membuat kita tertekan kembali. Maka, saat kondisi mulai normal, orang-orang seperti mengalami kegembiraan luar biasa," ucapnya.
Menurut mantan Komisioner Ombudsman Republik Indonesia tersebut, ada perwujudan kegembiraan yang luar biasa dari para anak muda saat situasi sudah perlahan kembali normal. Mereka meluapkan kegembiraannya dengan berkumpul dan memperkuat kekompakan antar sesama rekannya.
"Salah satu 'kegembiraan' itu terwujud dalam bentuk berkumpul, memperkuat kekompakan yg selama ini lemah (disebut in-group feeling)," tutur Adrianus.
"In-group feeling bisa timbul saat ada kelompok massa lain berpapasan dan ledek-ledekan. Tapi bisa juga musuh sengaja dicari agar kelompok kelihatan kompaknya. Ada-ada aja persoalan yang dijadikan pemicu," ujarnya.
Adrianus meminta agar ada pengawasan dan perhatian lebih dari keluarga untuk anak-anaknya. Terutama, anak laki-laki yang menjelang dewasa.
"Selayaknya keluarga lebih mengetatkan pengawasan terhadap perilaku anak-anak tanggung mereka saat di luar rumah," katanya.