JAKARTA, iNews.id - AirVisual menunjukkan udara di Jakarta pada Jumat, (30/8/2019) pagi ini tergolong sangat tidak sehat. Hingga pagi ini pukul 08.00 WIB, Air visual menunjukkan kualitas udara Jakarta rata-rata menyentuh angka 160 hingga 170 yang tergolong tidak sehat.
Angka tersebut tergolong cukup tinggi dalam bahaya polusi. Daerah Kota Bekasi tergolong paling tinggi di wilayah Jabodetabek. Di sana kualitas udara mencapai angka 186. Nilai yang cukup jauh dari Bogor yang hanya 177.
Pengukuran kualitas udara Jakarta melalui AirVisual menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5. Maksudnya adalah AirVisual akan mengukur debu yang berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (Air Quality Index).
Dalam aplikasi AirVisual juga mencatat suhu Jakarta pagi ini rata-rata mencapai 30 derajat Celsius. Berdasarkan indeks kualitas udara tersebut, warga ibu kota disarankan untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Sedangkan, untuk orang yang memiliki sensitivitas cukup tinggi terhadap debu, disarankan untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan. WHO menyatakan kualitas udara yang buruk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Bahkan, dapat berisiko menimbulkan penyakit pernapasan dan jantung.