JAKARTA, iNews.id - Kemajuan teknologi dan informasi di Indonesia telah meningkatkan penggunaan internet di berbagai kalangan masyarakat, terutama di antara generasi muda. Studi menunjukkan bahwa Gen Z, dengan rentang usia 12-27 tahun, menempati urutan kedua dalam penggunaan internet dengan persentase sebesar 87,02%.
Angka itu di bawah Milenial yang mencapai 93,17%. Sementara itu, Generasi Alpha, anak-anak dengan rentang usia 0-12 tahun, berada pada urutan kelima dengan 48,1%. Data ini menandakan bahwa internet akan menjadi bagian integral dari masa depan anak-anak, sehingga mengajarkan mereka untuk menggunakan perangkat digital dan internet dengan bijak sejak dini adalah hal yang sangat penting.
Saat ini, bukanlah hal yang aneh jika anak-anak sudah mampu mengoperasikan perangkat digital dan mengakses internet secara mandiri tanpa pengawasan orang tua. Mereka bisa bermain video games, menonton video, dan berkomunikasi dengan teman serta keluarga melalui berbagai perangkat seperti komputer, ponsel, tablet, televisi, dan perangkat lain yang terhubung ke internet. Namun, penggunaan internet tanpa pengaturan dan pengawasan yang memadai memiliki potensi risiko keamanan digital yang signifikan.
Berbagai strategi dapat digunakan untuk membantu anak-anak usia sekolah dasar tetap aman saat online. Salah satu strategi utama adalah mengajarkan perilaku online yang aman dan bertanggung jawab. Hal ini dapat membantu anak-anak mengelola risiko dan membangun ketahanan digital (digital resilience). Ketahanan digital adalah kemampuan untuk menghadapi dan merespons secara positif setiap risiko yang mereka hadapi secara online. Ini menunjukkan pentingnya literasi digital bagi anak-anak, terutama dalam hal keamanan dan etika digital.
Literasi digital adalah kemampuan untuk mencari, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang terdapat di internet atau dari perangkat teknologi lainnya. Literasi digital juga memberikan kesadaran kepada anak-anak untuk menggunakan internet dengan aman dan bertanggung jawab. Mengenalkan literasi digital sejak dini membantu anak-anak menjadi individu yang terampil dan terbuka.