“Apa pun kompetisi yang akan berjalan, kalau sudah dilandasi sebuah silaturahmi, kebersamaan pasti akan berjalan dengan baik,” ujarnya.
“Tentu yang pasti kami membangun tali silaturahmi untuk ke depannya agar bisa berkolaborasi dengan hal apapun, tidak hanya pilkada karena banyak isu-isu ke depan yang harus cermat dan itu butuh kebersamaan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menilai tidak ada sekat antar kedua partai meski sempat berbeda pilihan saat pilpres.
“Nggak ada rasa negatif, orang semua saudara. Kalau sudah selesai perhelatan politik, itu semua kembali lagi saudara,” ucap Zaki.
Menurut Zaki, parpol berkewajiban menjaga keutuhan dan membangun bangsa. Karena itu, tak ada lagi pertentangan atau pertarungan setelah pilpres selesai.
Zaki menambahkan, Golkar juga selalu bersikap terbuka dengan partai lain. Partai bergambar pohon beringin itu akan menyambut kedatangan parpol mana pun jika ingin merajut dan menjaga silaturahmi.
“Karena ini masih di bulan Syawal, ini merupakan silaturahmi yang baik dan tentu saja Golkar selalu membuka kantor untuk seluruh partai politik,” ujar dia.