BOGOR, iNews.id - Pemkot Bogor, Jawa Barat mendukung keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penularan covid-19. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menyebut melonjaknya kasus positif covid-19 di Jakarta dan Bogor saling berkaitan.
Dedi yang juga menjabat Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor mengatakan banyak warganya yang terinfeksi covid-19 melalui interaksi di ibu kota. Menurutnya melonjaknya kasus positif covid-19 di Jakarta perlu ditekan dengan PSBB total.
"Jika Jakarta menerapkan PSBB maka berdampak positif ke Bogor dengan berkurangnya interaksi warga di titik-titik berisiko khususnya perkantoran, angkutan umum, dan keramaian,” kata Dedie di Bogor, Kamis (10/9/2020).
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, total kasus positif covid-19 di Kota Bogor sebanyak 798 orang pada Rabu (9/9/2020). Perinciannya 35 orang meninggal, selesai isolasi atau sembuh 479 orang, dan masih sakit 284 orang.
“Kasus di Bogor didominasi klaster keluarga yang berasal dari aktivitas anggota keluarga yang bekerja atau bersumber dari klaster perkantoran, perjalanan dinas luar kota dengan menggunakan multi moda transportasi serta aktivitas sosial warga yang berada di Jakarta,” ucap Dedie.
Dedie menjelaskan saat ini Kota Bogor menerapkan pembatasan sosial besar berskala mikro dan komunitas (PSMBK). Menurutnya PSMBK ini fokus memberi dampak pada meningkatnya kesadaran publik.
“Evaluasi PSBMK terus dilakukan sehingga bisa diputuskan apakah diperpanjang atau diperketat,” ujarnya.