"Pada 2018 korban meninggal naik 984 persen, korban hilang naik 1.972 persen. Korban luka-luka naik 1.996 persen, mengungsi dan terdampak juga naik 178 persen. Kemudian, jumlah rumah rusak naik 1.341 persen. Bencana 2018 ini yang terbesar sejak 2007 sampai 2018," ujar Sutopo.
BNPB menyebut ada lima daerah terbesar yang mengalami bencana terbanyak yaitu Jawa Tengah 579 bencana, Jawa Timur (448), Jawa Barat (338), Aceh (160), dan Kalimantan Selatan (96).
Sutopo menjelaskan, banyaknya korban bencana pada 2018 antara lain juga dipicu edukasi mitigasi kepada masyarakat yang dinilai masih kurang, keterbatasan alat pendeteksi bencana, dan keterbatasan ilmu pengetahuan.
"Kita belum memiliki sistem peringatan dini, keterbatasan peralatan, dan sebagainya, yang kemudian kita menyimpulkan selama periode 2018 (bencana) menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang lebih besar," ujarnya.