"Pernah suatu malam. Saat itu saya shift malam. Sudah saya teriakin untuk minggir tapi masih saja nengah. Langsung saya tarik tangannya kemudian saya injak kakinya supaya tidak bisa lanjut jalan. Di samping saya kesal sama orang itu, tapi saya juga senang bisa menyeelamatkan nyawanya," katanya.
Di perlintasan ini, pos penjagaan dilengkapi alat sistem perlintasan kereta. Walau dibantu alat, Sutikno mengaku tugas penjaga tidak berkurang karena alat masih harus dikendalikan manual. Meski begitu, ia sedikit terpikir rasa khawatir suatu saat semua sistem menggunakan sistem digital dan otomatis. Pasalnya jika itu terjadi, ada kemungkinan akan terjadi pengurangan tenaga manuusia.
"Semuanya masih serba manual. Kecuali sistem peringatannya saja yang otomatis nyala, seperti alarm. Kalau buka tutup palang, harus dilakukan sendiri," ucapnya sambil menunjuk panel kontrol, kepada tim Dompet Dhuafa ia menerangkan arti kode yang tertera pada lampu alarm.
Untuk mengapresiasi Sutikno, Dompet Dhuafa berkat para donatur yang turut peduli, memberikannya sebuah paket bingkisan parsel Ramadan, Selasa (5/4/2022). Rasa senang tentu langsung tercuat keluar dari mimik muka Sutikno. Ia mengucapkan doa semoga orang-orang baik di Dompet Dhuafa selalu diberi keberkahan dan kesehatan.