JAKARTA, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) mempersilakan calon jemaah haji (calhaj) menarik dana setoran pelunasan usai pemerintah membatalkan pengiriman jemaah haji Indonesia pada 2 Juni 2020 karena menghindari penularan masif virus corona (Covid-19). Sejauh ini, 278 calhaj yang mengajukan penarikan setoran pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Muhajirin Yanis mengungkapkan, penarikan dana setoran pelunasan, dibuka satu hari sejak pemerintah mengumumkan pembatalan pengiriman calhaj. "2 pekan sejak pembatalan keberangkatan, tercatat 278 jemaah haji ajukan pengembalian setoran pelunasan," katanya di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Muhajirin mengatakan, 278 calhaj yang mengajukan permohonan penarikan setoran pelunasan tersebar di 26 provinsi. Sebanyak 5 provinsi dengan jumlah pengajuan terbesar yakni Jawa Tengah (51), Jawa Timur (46), Jawa Barat (41), Sumatra Utara (30), dan Lampung (15).
Sebanyak 8 provinsi yang jemaahnya belum satupun mengajukan permohonan penarikan setoran pelunasan yaitu Sumatra Barat, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. "Pengajuan permohonan pengembalian setoran pelunasan ini dibuka sepanjang tahun sampai keberangkatan haji tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi," katanya.
Permohonan penarikan setoran pelunasan, Muhajirin memaparkan, diajukan ke Kemenag kabupaten/kota untuk selanjutnya diproses ke Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan Bank Penerima Setoran (BPS).