Hal ini antara lain karena kurangnya kesadaran akan potensinya sebagai sumber pangan yang berkelanjutan dan bergizi. Selain itu, pengolahan tepung sagu membutuhkan peralatan dan keterampilan khusus yang tidak banyak tersedia di banyak negara.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan organisasi internasional harus berinvestasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan sagu. Mereka juga harus mempromosikan kampanye kesadaran untuk mendidik masyarakat tentang manfaat sagu sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bergizi.
Dengan demikian, kita dapat membuka potensi penuh sagu dan berkontribusi pada sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan adil. Kesimpulannya, sagu adalah sumber pangan serbaguna dan berkelanjutan yang layak mendapat perhatian dan investasi lebih dalam industri pangan global. Banyak manfaatnya menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pertanian berkelanjutan dan diet sehat.
Sagu merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat di Indonesia bagian timur. Sagu banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia di Papua dan Maluku. Sagu diperoleh dari batang pohon jenis palem tropis atau metroxylon sagu. sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau pohon sagu.
Sagu dijadikan makanan pokok karena mengandung nutrisi lengkap. Dalam sagu terdapat karbohidrat dalam jumlah cukup banyak.Selain itu, sagu memiliki protein, vitamin,dan mineral meskipun jumlahnya tidak banyak. sagu juga mengandung lemak, karoten, dan asam askorbat meskipun jumlahnya sedikit.