Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim itu meminta komitmen pemda terhadap pembangunan KIH. Pemda juga diharapkan menggandeng stakeholder terkait, termasuk MUI setempat.
“Sehingga saat kawasan industri halal ini beroperasi, pelaku usaha dan produk halal sudah siap. Kita harus bersama-sama mendukung pengoperasionalan KIH karena juga akan berdampak terhadap perekonomian daerah,” tuturnya.
La Nyalla menilai perlunya persiapan infrastruktur penunjang KIH sejak jauh hari. Mulai dari jalur distribusi, hingga akses jalan.
“Dengan berjalan beriringan, pelaku usaha tidak berjalan sendiri. Maka dari itu sinergi bersama pemerintah daerah sangat penting. Termasuk juga regulasi daerah jangan sampai menghambat perkembangan KIH,” kata La Nyalla.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang ini pun menyoroti mengenai sektor usaha yang dikembangkan dalam kawasan industri halal. Saat ini, sektor yang diprioritaskan masuk dalam produksi KIH adalah sektor makanan dan minuman, fashion, farmasi dan kosmetik.