Pengibaran bendera Merah Putih juga masuk dalam salah satu kisah heroik dalam Operasi Trikora ketika membebaskan Irian Barat. Melansir laman TNI, pada 19 Mei 1962 sebanyak 81 anggota PGT AURI berangkat dari Pangkalan Udara Pattimura, Ambon, dengan menggunakan pesawat Hercules.
Rencananya, pasukan akan terjun di wilayah kota Teminabuan. Bukan sembarangan, pasukan terjun di atas tangsi Belanda hingga terjadi kontak senjata. Dua hari setelahnya, sang Merah Putih berhasil berkibar untuk yang pertama kalinya di Irian Barat.
Kisah heroik datang dari Mayor Udara (Anm) Lambertus Manuhua ketika bertugas dalam Operasi Serigala dalam pembebasan Irian Barat. Dikisahkan, ia berhasil membuat pertahanan Belanda hancur dan sangat merepotkan lawan.
Lambertus adalah anggota PGT (Pasukan Gerak Tjepat) yang kini bernama Kopasgat. Saat operasi berlangsung, ia ditugaskan sebagai pimpinan pasukan dan menjalankan misi bersama Suhadi, Soepangat, dan Mengko. Pasukan tersebut rencananya akan melakukan penerjunan pada 15 Mei 1962, namun ditunda selama dua hari lantaran cuaca buruk.
Penerjunan yang dilakukan tidak semulus harapan. Lambertus bahkan tersangkut di pohon setinggi enam meter selama tiga hari. Karena sulit diturunkan, ia terpaksa menjatuhkan diri hingga kakinya terkilir.
Berada di dalam hutan dalam waktu lama dengan perbekalan minim membuat Lambertus dan pasukannya harus turun dan menghampiri permukiman warga untuk mencari makanan. Beruntung, warga menyambut dengan baik dan memberikan sagu agar tenaga pasukan kembali pulih.
Kemudian, Lambertus beserta pasukannya berpindah ke rumah warga lainnya dan disuguhi berbagai hidangan. Sayangnya, itu merupakan jebakan dari pasukan Belanda. Meskipun memiliki pistol, namun kepungan yang sangat mendadak itu membuat Lambertus dan pasukannya tidak siap.
Rumah langsung dihujani tembakan oleh tentara Belanda. Lambertus Manuhua terlibat pertempuran sengit dengan tentara Belanda. Namun akhir dari Operasi Trikora tersebut, ia gugur akibat luka tembak.