3 Operasi TNI Bebaskan Sandera yang Gemparkan Dunia, Lumpuhkan Musuh dengan Cepat

Faieq Hidayat
Pasukan Elite TNI membebaskan sandera. (Foto : Kopassus)

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah operasi militer yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pernah menggemparkan dunia. Operasi tersebut membebaskan sandera.

TNI menggerahkan pasukan elite terbaiknya yakni Denjaka, Kopaska dan Taifib Marinir hingga Den-81 Kopassus. Mereka bergerak cepat dan senyap melumpuhkan musuh.

Operasi pembebasan sandera tersebut di antaranya pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus, pembebasan sandera Mapenduma dan Woyla.

Berikut operasi TNI yang menggemparkan dunia:

1. Operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus

Operasi ini untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera di Somalia pada 2011 silam. Dalam pembebasan ini dibentuklah Satgas Merah Putih, dipimpin Kolonel Laut (P) A. Taufiqoerrochman saat itu. 

Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, serta beberapa sea raiders dan LCVP. Personel aksi khusus yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus TNI AL dari Denjaka, Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL serta Den-81 Kopassus TNI AD.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyambut kedatangan Satgas Merah Putih usai membebaskan Kapal MV Sinar Kudus dari perompak Somalia di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 22 Mei 2011 lalu. (Foto: Antara)

Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (persero) membawa 20 ABK. Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda. Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.

Misi Satgas Merah Putih menyelamatkan 20 WNI, membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, dan melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak dengan pengawalan TNI.

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan, operasi di laut tidak mudah karena memang laut bukan habitat normal manusia yang hidup di darat. 

"Mengingat laut bukan habitat normal kita, habitat normal kita ya di darat ini. Mungkin di darat jago, kuat, tapi begitu ke laut, begitu naik sea rider atau speed boat, ombak gede sedikit langsung dia mabuk," ujar Suhartono di kanal YouTube resmi Puspen TNI pada 2020 lalu, dikutip iNews.id, Senin (6/12/2021).

Dengan kemampuan tersebut, pasukan berhasil melaksanakan operasinya. TNI berhasil merebut kembali Kapal MV Sinar Kudus dari para perompak Somalia dan melumpuhkan para teroris itu. Dalam operasi pada 1 Mei tersebut, empat perompak Somalia tewas. TNI juga menyita sejumlah barang bukti seperti amunisi dan GPS.

Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Maruli Minta Media Beritakan Penanganan Bencana Sumatra: Tak Selesai dengan Menangis

Nasional
3 hari lalu

TNI Turunkan 113.000 Prajurit untuk Bantu Polri Amankan Libur Nataru 2026

Nasional
6 hari lalu

Masif! TNI Kerahkan 82 Alutsista Bantu Penanganan Bencana Sumatra

Nasional
7 hari lalu

Lapor Prabowo, Panglima TNI: 35.477 Prajurit Sudah Dikerahkan Tangani Banjir Sumatra

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal