JAKARTA, iNews.id - Inilah 3 penyebab Haji Isam mendapat Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto tengah menjadi sorotan publik. Pengusaha asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam turut mendapat gelar tanda jasa dan tanda kehormatan dalam Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan RI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
Bintang Mahaputera Utama adalah kelas ketiga dari Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa dalam menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan NKRI melalui pengabdian dan pengorbanan yang diakui secara luas.
“Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada Andi Syamsuddin Arsyad," kata pembawa acara.
Dalam prosesi di Istana Negara, Haji Isam maju bersama istrinya untuk menerima penghargaan secara langsung dari Presiden Prabowo. Ia tampil mengenakan setelan jas hitam, sementara Prabowo menyematkan selempang dan pin tanda kehormatan sebagai simbol jasa yang diakui negara.
Pemberian penghargaan ini menandai pengakuan resmi negara atas jasa-jasa Haji Isam. Lalu, apa saja faktor utama yang membuatnya layak mendapat Bintang Mahaputera Utama? Berikut tiga penyebab utamanya.
Faktor pertama adalah kontribusi nyata Haji Isam dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Ia dikenal sebagai pengusaha yang membuka banyak lapangan kerja melalui bisnisnya di Kalimantan Selatan dan wilayah lain di Indonesia.
Haji Isam disebut mendapat gelar dan tanda jasa karena kontribusinya dalam meningkatkan perekonomian bangsa, termasuk menciptakan lapangan kerja.
"Beliau berjasa luar biasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Beliau membangun kiprah bisnisnya terutama di sektor pertambangan batu bara transportasi dan infrastruktur dan membuka banyak lapangan pekerjaan," ujar pembawa acara.
Lewat berbagai usaha yang ia jalankan, Haji Isam tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Penyebab kedua adalah peran penting Haji Isam di sektor-sektor strategis yang menopang perekonomian negara. Ia mengembangkan bisnis di bidang pertambangan batu bara, transportasi, dan infrastruktur.
Ketiga sektor ini merupakan tulang punggung pembangunan. Batu bara menjadi komoditas vital penyumbang devisa, sementara transportasi dan infrastruktur mempermudah arus logistik serta memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Dengan kiprah di sektor tersebut, kontribusi Haji Isam tidak hanya terasa di Kalimantan, tetapi juga di tingkat nasional. Inilah yang membuat pemerintah menilai ia layak menerima penghargaan tinggi dari negara.
Penyebab ketiga adalah pengakuan negara atas pengabdian dan kontribusi luar biasa Haji Isam. Penganugerahan Bintang Mahaputera Utama bukan hanya simbol, melainkan bentuk penghargaan atas jasa besar seseorang dalam menjaga keutuhan dan kejayaan NKRI.
Dalam kasus Haji Isam, pemerintah menilai kiprah bisnisnya tidak hanya memberikan keuntungan pribadi, tetapi juga berdampak luas bagi masyarakat. Dedikasi tersebut diakui sebagai bagian dari pengabdian yang layak mendapat tanda kehormatan.