JAKARTA, iNews.id - Sejumlah prajurit Kopassus menjadi legenda dalam operasi di medan tempur. Tercatat sedikitnya empat prajurit Korps Baret Merah beraksi hingga melegenda.
Aksi-aksi heroik itu dilakukan pada sejumlah operasi seperti Operasi Banteng Ketaton hingga pembebasan sandera pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Thailand.
Operasi-operasi tersebut mengangkat beberapa nama prajurit atas kontribusi yang mempertaruhkan nyawa. Bahkan, tak sedikit yang dianugerahi penghargaan atas jasanya tersebut.
Berikut empat aksi prajurit Kopassus yang melegenda di medan tempur sebagaimana iNews.id rangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2024).
1. Agus Hernoto
Jasa dan pengabdian Agus Hernoto bersama Kopassus tak akan terlupakan. Bahkan, dia rela kehilangan satu kakinya demi menjaga kedaulatan negara.
Agus Hernoto merupakan perwira TNI veteran Operasi Trikora yang tertembak di Merauke, Irian Barat atau yang kini dikenal Papua. Sebagai prajurit Kopassus, Agus mengajukan diri untuk ikut dalam operasi pembebasan Irian Barat.
Dalam Operasi Banteng Ketaton pada pertengahan 1962, pasukan melakukan terjun payung di utara Fakfak. Beberapa prajurit sukses mendarat di tanah, namun tak sedikit juga yang berakhir di pepohonan. Mereka langsung terlibat kontak senjata dengan prajurit Belanda usai terjun payung. Tiga orang gugur dan sejumlah lainnya luka-luka.
Prajurit yang selamat melarikan diri ke hutan. Hanya saja, Agus Hernoto yang tertembak dan dibawa oleh pasukan medis Belanda. Bukannya diobati, Agus justru dijadikan tawanan hingga disiksa di Sorong. Akan tetapi, dia bersikukuh menolak membocorkan informasi hingga disiksa secara terus menerus.
Luka yang dialaminya juga tidak dirawat dengan layak, sehingga kakinya membusuk dan mengeluarkan belatung. Dia pun rela diamputasi dengan peralatan medis seadanya.
Karena kondisinya, Agus Hernoto kemudian dikeluarkan dari pasukan. Benny Moerdani selaku rekan dan atasannya membela, namun dia ikut dikeluarkan. Keduanya kemudian bertemu kembali dalam tim Operasi Khusus.
Meskipun terhalang keterbatasan fisik, Agus Hernoto selalu berperan aktif dalam operasi intelijen seperti Operasi Komodo. Atas jasanya, dia dianugerahi kehormatan Bintang Sakti pada 1987 saat berpangkat kolonel dengan jabatan Pamen BAIS ABRI.