Adi Utarini adalah seorang pengajar dan peneliti asal Indonesia. Ia merupakan peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia menjadi salah satu pengajar Indonesia yang memiliki prestasi di kancah internasional.
Terbukti, pada Desember 2020 lalu, Adi Utarini meraih penghargaan 10 peneliti paling berpengaruh di dunia oleh jurnal ilmiah Nature. Hal itu berkat penelitiannya yang membahas pengurangan demam berdarah dengue melalui intervensi nyamuk dengan wolbachia di Yogyakarta.
Ada juga sosok dari Padang, Sumatera Barat bernama Fitra Murni. Ia menjadi guru dengan beberapa prestasi internasional, yakni Outstanding English Teacher of the Year dan Outstanding Teacher for Innovation in Teaching pada ‘Global Education and Awards 2021’ di India.
Selain itu, ia juga pernah mendapat Satya Lencana dari Presiden RI pada tahun 2015, guru Australia-Indonesia Bridge School Partnership Program 2018, dan Asia Education Foundation 2018. Prestasi lainnya adalah pada tahun 2019 ia tercatat sebagai penulis terbaik di kota Padang Panjang dan mendapat Prestiged Teacher dari FKP Palanta, juga Outstanding Senior Secondary Teacher Award dari ‘International Education Summit Award Thailand’.
Yunina Resmi Prananta adalah seorang guru yang mengajar di SD Wonolelo, Wonosobo, Jawa Tengah. Yunina merupakan lulusan S2 PGSD dari Universitas Negeri Malang (UM).
Ia seorang guru yang memiliki sederet prestasi luar biasa, baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya yakni Japan ESD Award: ‘Applying Local Wisdom for Environment Conservation Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology’ pada tahun 2018.
Selain itu, ia juga pernah mendapatkan pelatihan dan penghargaan, seperti Training Program for Excellent Primary School Teacher di Leiden University pada tahun 2018, dan Top 15 PNS Inspiratif pada tahun 2018.
Tak cuma itu, Yunina juga aktif dalam membuat aplikasi bernama SIPANCA yang berfungsi untuk menanamkan nilai Pancasila kepada murid-muridnya. Aplikasi mikrokontroler ini dibuat selama dua minggu dengan menggunakan MITP App Inventor.
Keren ya!