Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau Gubernur Soerjo lahir di Magetan, 9 Juli 1898. Ia merupakan anak dari pasangan Raden Mas Wiryosumarto dan Raden Ayu Kustiyah. Soerjo memulai pendidikan di Sekolah Ongko Loro, Magetan.
Pendidikannya ditempuh di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Usai lulus dari HIS, Soerjo menempuh pendidikan di Opleidings School Voor Inlandsche Ambtenaar (OSVIA). Pada 1918, setelah lulus dari OSVIA, Soerjo ditempatkan di Ngawi sebagai pegawai pemerintahan urusan pribumi.
Lalu, pada 1923 ia berkesempatan belajar di Sekolah Polisi di Sukabumi. Tujuh tahun kemudian, ia menimba ilmu di Bestuurs Academie di Batavia selama dua tahun. Beberapa jabatan pernah ia emban, seperti Wedana di Porong, Sidoarjo, Bupati Magetan, hingga Su Cho Khan (Residen) Bojonegoro pada 1943-1945.
Ia menyelesaikan tugas sebagai Residen Bojonegoro sebelum pindah ke Surabaya menjadi gubernur Jawa Timur. Gubernur Soerjo menjabat sebagai gubernur pertama Jawa Timur periode 1945-1948.
Pada Pertempuran Surabaya, Gubernur Soerjo mendeklarasikan bahwa Surabaya harus dipertahankan. Pemerintah pusat di Jakarta telah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Gubernur Soerjo.
Melalui pidato pada 9 November 1945, Gubernur Soerjo menyerukan kepada warga Surabaya untuk melawan Sekutu guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seruan tersebut segera dilakukan oleh warga Surabaya yang berjuang pada Pertempuran Surabaya. Pada 10 November 1948, Gubernur Soerjo meninggal dunia.