Tokoh muda yang semakin dikenal luas dan juga termasuk dalam 5 alumni Pondok Lirboyo paling terkenal adalah Ning Imaz, atau Fatimatuz Zahra. Ia merupakan sosok dai perempuan yang aktif berdakwah melalui media sosial dan berbagai forum publik.
Keberaniannya menyuarakan isu-isu keagamaan dengan pendekatan santun dan kontekstual membuatnya disukai banyak kalangan muda. Ning Imaz menjadi simbol bahwa pesantren mampu melahirkan generasi perempuan yang berdaya, cerdas, dan mampu berdakwah dengan cara yang relevan dengan zaman digital.
Para alumni Pondok Lirboyo paling terkenal membuktikan bahwa sistem pendidikan pesantren tetap relevan hingga saat ini. Lirboyo bukan hanya tempat belajar kitab kuning, tetapi juga wadah pembentukan karakter, akhlak, dan kepemimpinan.
Dalam dunia yang terus berubah, alumni Lirboyo hadir dengan semangat baru — mengajarkan toleransi, memperjuangkan pendidikan, serta menjadi teladan di masyarakat. Mereka berkiprah di berbagai bidang: dakwah, organisasi keagamaan, seni, hingga pendidikan modern. Nilai-nilai keikhlasan dan pengabdian menjadi bekal utama yang mereka bawa dari pesantren ke dunia luas.
5 alumni Pondok Lirboyo paling terkenal di atas menunjukkan bahwa pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan tradisional, melainkan pusat pembentukan karakter dan moral bangsa. Dari KH. Said Aqil Siradj hingga Ning Imaz, setiap tokoh memiliki cara masing-masing dalam berkontribusi untuk masyarakat dan negara.