JAKARTA, iNews.id – Video detik pengeroyokan Ade Armando di tengah massa ricuh di DPR, Senin (11/4/2022) beredar luas. Terlihat pengeroyok Dosen Universitas Indonesia (UI) dan yang berusaha menghentikan pengeroyokan.
Video berdurasi 45 detik ini terlihat banyak orang yang mengelilingi Ade Armando yang terkapar di jalan. Pelaku pengeroyokan cukup banyak, namun yang wajahnya terlihat jelas dalam video, sekitar tiga orang. Berita terpopuler lainnya adalah anggota Brimob meninggal saat amankan aksi demo ricuh.
Berikut rangkuman berita terpopuler pada Selasa (12/4/2022):
Video detik pengeroyokan Ade Armando di tengah massa ricuh di DPR, Senin (11/4/2022) beredar luas. Terlihat pengeroyok Dosen Universitas Indonesia (UI) dan yang berusaha menghentikan pengeroyokan.
Video berdurasi 45 detik ini terlihat banyak orang yang mengelilingi Ade Armando yang terkapar di jalan. Pelaku pengeroyokan cukup banyak, namun yang wajahnya terlihat jelas dalam video, sekitar tiga orang. Salah satunya berambut gondrong, berkaos hitam serta berkemeja hijau.
Pria berkacamata hitam itu tampang menendang Ade Armando, sebelum akhirnya berbalik menjauh. Selain itu, terdapat pria berkaos abu-abu terlihat menendang Ade Armando yang berusaha menutupi wajahnya. Lalu seorang pria lainnya, berjaket hitam serta bermasker hitam yang menendang Ade Armando. Belum diketahui dari mana massa berasal.
Pada video lainnya, terlihat sejumlah polisi yang membawa Ade Armando yang babak belur serta menjauh dari kerumunan massa. Wajah Ade Armando tampak terlihat lemas. Darah bercucuran di wajahnya.
Dia juga mengenakan celana dalam usai celananya dibuka paksa massa. Sebelum mengalami babak belur, Ade Armando berbicara kepada awak media mengenai kedatangannya ke Gedung DPR untuk mendukung aksi mahasiswa yang menolak Jokowi 3 periode. Menurutnya, penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan presiden tidak etis bila direalisasikan. Terlebih pemerintah, KPU, dan DPR telah bersepakat bahwa pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Anggota Brimob Polda Sulawesi Tenggara meninggal dunia saat mengamankan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sultra. Dia diduga mengalami sesak napas saat tugas pengamanan.
Berdasar informasi yang diperoleh, identitas anggota Polri yang meninggal bernama Ipda Imam Agus Husen. Kabag ops Polresta Kendari Kompol Jupen Simanjuntak mengatakan, satu anggota meninggal dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun, dia belum memberikan detail untuk kronologi dan penyebab kematian perwira pertama tingkat satu Polri tersebut.
Diketahui, almarhum menjalankan tugas mengamankan unjuk rasa yang berujung bentrok di depan Kantor DPRD Sultra. Diduga ia mengalami sesak napas saat menjalankan tugas membubarkan massa yang mulai brutal.