JAKARTA, iNews.id - Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama hilang kontak usai mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN). Ahmad tak diketahui keberadaannya saat perjalanan pulang dari Norwegia menuju Indonesia.
Dosen tersebut kabarnya pulang dengan pesawat yang melalui Istanbul Turki. Namun, hingga kini tidak ada kabarnya lagi.
Berikut ini lima fakta terkait hilangnya dosen UIII seperti dirangkum iNews.id, Minggu (19/2/2023).
Rektor UII Fathul Wahid menjelaskan UII mengirimkan tim yang terdiri dari empat orang ke USN, termasuk dirinya dan Rafie. Tim tersebut berada di Oslo selama sepekan dalam rangka kunjungan mempererat kerja sama kedua universitas.
"Setelah sepekan beraktivitas di USN, sejak 5 Februari 2023, pada 12 Februari 2023 tim meninggalkan Norwegia melalui bandara Oslo," tutur Fathul, Sabtu (18/2/2023).
Dia terakhir kali berjumpa dengan Rafie di Oslo, Norwegia pada 11 Februari 2023. Tim tersebut mengambil penerbangan untuk kembali ke Indonesia, dengan Rafie mengambil rute melalui Istanbul, Turki – Riyadh, Arab Saudi – Istanbul, Turki – Jakarta.
Diketahui Rafie terakhir kali mengirim pesan kepada istrinya sebelum naik ke pesawat di Istanbul pada 12 Februari 2023 siang dan tidak pernah mengirim pesan lagi.
Berbagai upaya untuk menghubungi dosen berusia 36 tahun itu, termasuk melalui surel dan kanal daring tidak mendapat respon.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan KJRI di Istanbul telah menerima laporan tentang hilangnya Rafie. KJRI tengah melalukan koordinasi untuk mencari keberadaan Rafie.
“KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, pihak bandara dan maskapai untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” kata Judha melalui pesan singkat, Sabtu, (18/2/2023).
Sementara itu pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir. UII juga terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak.
"Kami mengimbau kepada para pihak yang memiliki informasi terkait keberadaan Radie untuk menghubungi UII," kata Fathul.