JAKARTA, iNews.id - Kisah Eny Sukaesi dan Pulung Mustika Abima (Tiko) viral di media sosial selama beberapa hari terakhir. Tiko yang merawat ibunya selama 12 tahun membuat banyak orang kagum.
Di balik hubungan Tiko dan ibunya tersebut, ada cerita perjuangan seorang diri sang anak berbakti kepada ibunya hingga terpaksa putus sekolah di usia dini.
Kisah mereka semakin dramatis, karena keduanya tinggal di rumah mewah namun terbengkalai di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Berikut ini lima fakta mengenai Ibu Eny dan Tiko seperti dirangkum iNews.id, Jumat (6/1/2022):
1. Rumah dibersihkan Damkar dibantu warga dan PPSU
Usai viral di media sosial, ada relawan yang menghubungi Damkar meminta bantuan untuk membersihkan rumah Tiko. Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur menerjunkan 12 personel untuk membersihkan rumah mewah itu, Rabu (4/1/2023).
"Kami melakukan pembersihan dengan 12 personel guna melakukan penyemprotan air sehingga bisa membersihkan lantai rumah yang dipenuhi debu sampai hitam," ujar Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman.
Rumah tersebut dibersihkan dari debu-debu yang ada di lantai dan dinding, untuk di langit-langit rumah hanya dilakukan penyemprotan air secara ringan (spray).
"Kami menggunakan mobil pompa air sebanyak 4000 liter. Untuk tanaman liar yang ada, sudah ditangani oleh petugas PPSU, sehingga rumah ini untuk sirkulasi udaranya sudah masuk," kata Gatot.
2. Ibu Eny ternyata depresi karena bercerai dengan suami
Menurut Lurah Jatinegara, Slamet Sihabudin menjelaskan kondisi Eny tampak normal jika berinteraksi di lingkungan sekitarnya. Namun, lanjut Slamet, Eny akan kembali bertingkah aneh ketika masuk ke dalam rumahnya.
Dia diduga depresi usai bercerai dengan suaminya belasan tahun lalu.
"Ibu Eny itu kalau di lingkungan komunikasinya bagus. Cuma kalau mau masuk ke ruangan dalam rumah, dia suka halusinasi. Makanya kalau dibilang ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa), Tiko (anaknya) ini keberatan, karena komunikasinya bagus," kata Slamet saat ditemui di rumah Eny, Kamis (5/1/2023).
Perihal anak Eny, Tiko (23), Slamet mengungkapkan, putra semata wayang Eny tersebut ragu dengan kondisi ibundanya yang diduga mengalami gangguan jiwa. Oleh karena itu, lanjut Slamet, Tiko sempat menolak saat warga hendak membawa ibunya untuk pemeriksaan kesehatan jiwanya.
"Tiko itu awalnya enggak mau, engga boleh. Karena menurut dia, Ibunya itu bukan gangguan jiwa. Karena dari pemeriksaan kadar gula, kolesterol, darahnya itu normal," ujar Slamet.