Menjadi salah satu negara tujuan belajar, biaya hidup bagi para pelajar di Australia rupanya juga sangat besar. Melansir laman April International, biaya hidup di negara itu bisa mencapai USD18.012 atau Rp264,2 juta per tahunnya.
Jika dihitung per bulan, maka biaya yang harus dikeluarkan para mahasiswa untuk bertahan hidup adalah sekitar Rp22 juta. Kebutuhan itu terdiri atas akomodasi, kebutuhan sehari-hari, hiburan, dan pas transportasi.
Salah satu kota di Australia dengan biaya hidup cukup tinggi adalah Sydney. Padahal, kota ini menjadi tujuan belajar kegemaran mahasiswa asing, termasuk asal Indonesia.
Dalam data yang dimuat dalam laman Shiksha Study Abroad, biaya sewa tempat tinggal di Sydney adalah AUD3.224 atau Rp31,3 juta. Selanjutnya, Anda harus membayar AUD193 atau Rp1,87 juta untuk ongkos transportasi publik, biaya makan dan minum AUD20 hingga AUD40 (Rp194.000 sampai Rp389.000) dan biaya lainnya.
Artinya, jika ditotal biaya hidup di Sydney adalah AUD7.428 atau Rp72,3 juta.
Jika Anda berencana untuk melanjutkan pendidikan ke Inggris, maka bersiaplah untuk menyiapkan dana sebesar USD13.680 atau sekitar Rp200 juta per tahun. Melansir informasi yang ada di laman Study UK, biaya hidup atau living cost di Inggris, tepatnya kota London adalah USD1.625-USD1.750 per bulan atau Rp23,8 juta sampai Rp25,6 juta.
Kebutuhan tersebut sudah mencakup akomodasi, tagihan rumah tangga (gas, listrik, dan lisensi televisi), transportasi, bahan makanan, tagihan ponsel, dan hiburan. The National Union of Student (NUS) atau Persatuan Mahasiswa Nasional Inggris mengungkapkan bahwa ada kenaikan biaya hidup sekitar 57 persen bagi mahasiswa di Inggris pada November 2022.